Biografi Naif


“Bila ku mati, kau juga mati..” Tentu kamu ingat dong dengan sepenggal lirik lagu yang satu ini. Yap, lagu ini memang sempat ngehits dan terbilang kontroversial mulai dari lirik sampai model dalam video klip lagu berjudul Posesif tersebut. Kalau membicarakan lagu tersebut tentu terasa kurang jika tidak membahas grup band yang membawakannya. Naif, siapa yang tak tahu band indonesia yang satu ini ? Naif adalah grup musik Indonesia yang berdiri pada tanggal 22 Oktober 1995 di Jakarta. Awalnya Naif terdiri dari Emil (Mohammad Amil Hussein, bass), David (David Bayu Danangjaya, vokal), Jarwo (Fajar Endra Taruna, gitar), dan Pepeng (Franki Indrasmoro Sumbodo, drum) serta Chandra (keyboard). Tahun 2003, Candra keluar karena ingin mengembangkan karier sesuai bidang akademisnya. Band ini terbentuk karena seringnya beberapa mahasiswa IKJ kumpul-kumpul untuk mengerjakan tugas kuliah. Bukannya mengerjakan tugas, mereka malah latihan band. Dengan posisi David pada vokal, Jarwo pada gitar, Chandra pada keyboard, Emil pada bass dan Pepeng pada drum, mereka mulai aktif mengisi acara acara di kampus IKJ. Nama Naif didapat dari pendapat teman mereka, Dodot, yang menilai lagu-lagu mereka terdengar begitu sederhana, namun tetap berisi dan terdengar harmonis. Selain itu, kata Naif pun mudah diingat. 

Naif sudah mengeluarkan lima album, yaitu NAIF (1998), JANGAN TERLALU NAIF (2000), TITIK CERAH (2002), THE BEST (2005), RETROPOLIS (2005), TELEVISI (2007), LET'S GO (2008), BONBINBEN (2008), A NIGHT AT SCHOUWBURG (2008), dan yang terakhir PLANET CINTA pada tahun 2011. Salah satu album inovativ Naif adalah LET'S GO, Yang menarik, album ini merupakan kumpulan lagu-lagu yang baru direkam, lagu-lagu lama yang direkam ulang dan lagu-lagu yang sudah lama direkam tapi belum sempat dilepas. Yang membuat album ini unik adalah keberanian Naif mendistribusikan album ini secara gratis lewat majalah Rolling Stone sebagai bentuk protes pembajakan. 




NAIF tak pernah mengklaim diri bahwa mereka adalah band dengan aliran ini atau itu. Terserah apa kata penikmat musik mereka tentang jenis musik yang mereka usung. NAIF anti mengkotak-kotakkan jenis musik. Misi NAIF adalah menawarkan alternatif warna musik yang berbeda dari yang ada adalam industri mainstream di Indonesia. Yang pasti tetap berusaha jujur dala berkarya. Retro. Banyak yang mengklasifikasikan musik NAIF sebagai musik retro. Itu karena kebetulan Emil, David, Jarwo, Pepeng, dan Chandra (pada saat itu) menyukai musik-musik lama yang kemudian berpengaruh terhadap karya yang mereka buat. Walau demikian, tak menutup kemungkinan music NAIF akan mengalir dengan tetap mempertahankan ciri mereka, karena bagaimanapun NAIF tetaplah manusia masa kini, yang hidup dan bersosialisasi di masa kini.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

10 Lagu terbaik Nirvana dan maknanya

Biografi Avenged Sevenfold

Biografi Sheila On 7